Home

Pages

Tuesday, July 21, 2015

Memeluk Mimpi yang Sirna

Kemarin,
rona pelangi menjilat langit
memeluk kepingan awan yang rupawan
sampai senja merayap, terlelap sakit

Jejak itu tak berparas
saat enkau terbang tinggi mengangkasa
bebas,
seperti kelembutan bunga yang jatuh dari tangkainya
tiada bekas.

Mimpi kita ikut hilang
bersama datangnya petang.

Kebersamaan pun sirna
sesaat samar merangkak gulita. 

Adakah malam  terus meraja?
bertahta bak Sang Penguasa
di bumi yang penuh rekayasa

Wahai mimpi yang telah sirna
pergilah jauh seiring musim yang berubah
janganlah hadir dalam khayal ini
kelak,
akan hadir wajah baru
yang akan menghias tidur ini kembali.

Karya: Amirullah B.

Comments
0 Comments